Rute Stasiun Bni City

Rute Stasiun Bni City

Stasiun Pondok Ranji Diperluas Untuk Fasilitasi Pejalan Kaki

PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan melakukan pemugaran Stasiun Pondok Ranji di Tangerang Selatan. Groundbreaking proyek pengembangan stasiun dilakukan hari ini.Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir dalam groundbreaking mengatakan bahwa pengembangan stasiun ini ditargetkan akan selesai bulan April 2021.

“Saya harapkan proyek ini berjalan segera, dan kita harus janji sebelum April ini bisa selesai,” ujar Budi Karya dalam sambutannya.

Proyek pengembangan stasiun ini akan digarap KAI bekerja sama dengan PT Jaya Real Property. Dalam keterangan yang diterima Modernland Cilejit, pengembangan yang dilakukan adalah penambahan akses keluar masuk stasiun Pondok Ranji, peningkatan lot parkir, hingga pengembangan area komersial.

Pengembangan pada akses stasiun dilakukan dengan menambah akses pejalan kaki menuju Kawasan Pemukiman Bintaro Jaya yang berada di seberang Jalan Tol Jakarta Serpong. Akses baru tersebut akan berbentuk connector bridge alias jembatan penghubung agar semua jalur KRL dari Tanah Abang dapat mengusung konsep TOD

Keberadaan akses keluar masuk stasiun yang baru disebut dapat mengurai kepadatan di sekitar Stasiun Pondok Ranji. Saat ini akses stasiun hanya melalui Jl. WR Supratman, yang bentuknya sempit dan padat.

Kemudian, peningkatan pelayanan dilakukan dengan menambah kapasitas area parkir. Mulai dari lot parkir roda 4 yang semula hanya 26 lot menjadi 83 lot. Sementara itu, kapasitas parkir roda 2 yang semula 400 lot menjadi 1.200 lot.

Pengembangan juga dilakukan pada area komersial di stasiun sehingga para pengguna KRL dapat lebih nyaman saat berada di stasiun.

Kembali ke Budi Karya, dia menyatakan bahwa banyak warga Tangerang Selatan yang bekerja di pusat kota Jakarta. Kereta api commuter line menjadi salah satu transportasi favorit mereka. Sementara Stasiun Pondok Ranji sendiri menurutnya merupakan salah satu stasiun terpadat di Tangerang Selatan.

“Memang masyarakat Kota Tangerang Selatan banyak yang bekerja dan beraktivitas di wilayah DKI Jakarta dengan lebih banyak memilih menggunakan KRL. Salah satu stasiun yang padat adalah di Stasiun Pondok Ranji ini,” jelas Budi Karya.

Stasiun Indro (IDO) adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di Sidorukun, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik.

Meskipun dinamai "Indro," tetapi stasiun ini sebenarnya tidak terletak di kawasan Indro, melainkan sekitar 2 km di sebelah utara dari desa tersebut.

Hingga saat ini, stasiun tersebut memiliki enam jalur kereta api, tetapi hanya jalur 1–3 saja yang masih digunakan sampai sekarang.

Perlu diketahui, Stasiun Indro sendiri merupakan stasiun akhir perjalanan kereta api komuter rute Sidoarjo menuju Indro.

KA Lokal Indro–Sidoarjo

Lulusan sastra yang menulis properti sejak tahun 2019. Berbagai tulisan yang dibuat meyoroti seputar KPR, desain arsitektur dan interior, hingga tips dan trik seputar hunian.

Madiun (ANTARA) - PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun melakukan uji coba integrasi KA BIAS (Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo) yang menawarkan perjalanan pulang-pergi (PP) dengan rute Stasiun Madiun, Jawa Timur, hingga Stasiun Bandara Adi Soemarmo Solo, Jawa Tengah.

Vice President Daop 7 Madiun Suharjono di Madiun, Sabtu mengatakan uji coba dimulai dengan kedatangan KA BIAS perdana di Stasiun Madiun dari Stasiun Bandara Adi Soemarmo Solo pada Sabtu (2/11) yang diperkirakan tiba sekitar 17.31 WIB.

"Mulai 2 November dilaksanakan uji coba dari Stasiun Solo Adi Soemarmo ke Madiun dan mulai 3 November setiap harinya akan dioperasikan 2 kali keberangkatan PP dari Stasiun Madiun menuju Stasiun Bandara Adi Soemarmo," ujar Suharjono.

Dengan hadirnya layanan KA BIAS tersebut, masyarakat Madiun dan sekitarnya yang hendak melakukan penerbangan melalui Bandara Adi Soemarmo Solo kini dapat menikmati akses transportasi yang lebih mudah, cepat, dan nyaman tanpa perlu khawatir dengan kemacetan di jalur darat.

Integrasi tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk memanfaatkan transportasi publik, mengurangi kepadatan lalu lintas, dan mendukung konektivitas antarwilayah di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Adapun tarif untuk perjalanan uji coba dari Stasiun Madiun ke Stasiun Adi Soemarmo Solo ditetapkan adalah sebesar Rp40.000. Sementara dari Stasiun Madiun - Stasiun Walikukun sebesar Rp20.000, dan Madiun-Magetan Rp7.000.

"Tarif pada masa uji coba ini ditetapkan agar terjangkau bagi seluruh masyarakat, termasuk pengguna jasa transportasi udara," kata dia.

Suharjono menambahkan rute perjalanan uji coba KA BIAS dari Stasiun Madiun akan berhenti dan melayani naik turun penumpang di beberapa stasiun sepanjang rute mulai dari Madiun menuju Solo.

Daftar stasiun pemberhentian antara lain Stasiun Madiun – Stasiun Magetan – Stasiun Ngawi – Stasiun Walikukun - Stasiun Sragen - Stasiun Solo Jebres - Stasiun Solo Balapan -Stasiun Kadipiro- dan berakhir di Stasiun Adi Soemarmo Solo, yang merupakan Stasiun tujuan akhir yang terhubung langsung dengan Bandara Internasional Adisumarmo.

Dalam menyediakan layanan baru ini, KAI Daop 7 Madiun berkomitmen untuk memberikan keamanan dan kenyamanan yang baik bagi para penumpang. KA BIAS dilengkapi fasilitas sesuai standar KAI yang modern dan nyaman.

"PT KAI berharap integrasi ini akan semakin memudahkan masyarakat yang hendak melakukan perjalanan menuju solo dan mengakses transportasi udara melalui Bandara Adi Soemarmo ataupun sebaliknya. KAI akan terus menghadirkan transportasi yang aman, nyaman, terjangkau dan efisien, bagi masyarakat pengguna jasa kereta api," katanya.

Baca juga: Mulai hari ini rute KA BIAS diperpanjangBaca juga: Bandara Solo siap rebut limpahan penumpang Adi Sutjipto

Pewarta: Louis Rika StevaniEditor: Ahmad Wijaya Copyright © ANTARA 2024

Jadwal Kereta Api di Stasiun Indro

Kereta komuter di stasiun ini melayani keberangkatan dengan tujuan Stasiun Sidoarjo, begitu pula sebaliknya (PP).

Dengan adanya penambahan ini, aktivitas penumpang di Stasiun Indro Gresik terlihat ramai setiap pagi dan sorenya.

Kereta api memang moda transportasi murah-meriah yang bebas macet.

Walau penggunanya menurun sejak Bus Trans Jatim beroperasi, tetapi masih banyak masyarakat yang mengandalkan moda transportasi tersebut.

Mulai tanggal 28 September 2022, PT KAI Commuter telah mengumumkan jadwal terbaru perjalanan kereta api lokal rute Indro–Sidoarjo.

Titik pemberhentiannya meliputi beberapa stasiun, seperti Kandangan, Tandes, Surabaya Pasar Turi, Surabaya Gubeng, Wonokromo, Waru, dan Gedangan.

indonesiabaik.id - Layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung diproyeksikan sudah bisa dinikmati pada Juni 2023 dengan empat rute stasiun.

Rute Stasiun Kereta Cepat

Pembangunan konstruksi proyek kereta cepat ini sudah mencapai 88,8 persen. Dengan jalur sepanjang 142,3 km, proyek yang diharapkan bisa menjadi kereta modern ini membentang dari Stasiun Halim Jakarta Timur hingga Stasiun Tegalluar di Bandung bagian timur.

Jika dihitung, jumlah stasiun pemberhentian untuk perjalanan menggunakan kereta cepat ini sebanyak empat stasiun dengan satu depo. Mulai dari Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, serta Stasiun Tegalluar yang sekaligus menjadi depo.

Untuk penggunaan stasiun Padalarang, nantinya menjadi stasiun Hub yang menghubungkan layanan kereta cepat dengan kereta api. Penggunaanya untuk melayani penumpang dari Bandung bagian barat dan Bandung kota. Sementara itu, Bandung bagian timur dilayani dari Stasiun Tegalluar.

Adapun harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung, pihak KCIC mengklaim berdasarkan hasil studi tarif kereta cepat yaitu sebesar Rp350.000 untuk rute paling jauh. Sedangkan untuk jam operasionalnya mulai dari 05.30 WIB hingga 22.00 WIB.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) atau KAI Commuter tengah mengkaji rencana pemerintah untuk menambah kembali rute perjalanan kereta api dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta sampai ke Stasiun Bekasi.

Terkait hal tersebut, Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Aditya Dwi Laksana menyebutkan, rencana penambahan perjalanan KA Bandara Soekarno-Hatta ke Stasiun Bekasi bukanlah upaya baru.

Dia mengatakan, rencana ini sudah sempat diimplementasikan pada 2018 lalu saat KA Bandara Soekarno-Hatta dikelola oleh PT Railink. Namun, perpanjangan lintasan pelayanan ini tidak berdampak positif terhadap peningkatan okupansi KA Bandara.

Menurutnya, ada dua hal utama yang menyebabkan penambahan rute perjalanan hingga Stasiun Bekasi tersebut relatif tidak sukses 5 tahun lalu.

Pertama, frekuensi perjalanan KA Bandara masih rendah. Aditya menuturkan, perjalanan KA Bandara hanya dilakukan setiap 1 jam sekali dengan total 40 perjalanan per harinya yang tidak mendukung mobilitas para penggunanya, yakni penumpang yang hendak menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Kedua, Aditya menilai saat itu infrastruktur pendukung seperti jalur kereta belum memadai untuk mendukung KA Bandara. Hal ini berimbas pada mobilitas pengguna yang semakin terhambat karena KA Bandara harus bergantian melintas di jalur yang sama dengan KRL commuterline dan kereta api jarak jauh (KAJJ).

"Karena harus bergantian dengan KRL dan KAJJ, maka waktu tempuh KA Bandara pun jadi lebih lama," jelas Aditya saat dihubungi, Jumat (2/6/2023).

Aditya pun menyambut positif upaya KAI Commuter sebagai operator KA Bandara untuk memperpanjang rute hingga ke Stasiun Bekasi. Dia menuturkan, penambahan tersebut akan berimbas pada meningkatnya mobilitas masyarakat yang hendak berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta. Apalagi, upaya ini juga didukung dengan rencana penambahan frekuensi perjalanan dari 40 menjadi 56 perjalanan.

Lebih lanjut, penambahan rute KA Bandara juga akan menambah opsi bagi masyarakat di wilayah Bekasi dan sekitarnya untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta. Oleh karena itu, Aditya meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan KAI Commuter untuk mengevaluasi rencana penambahan rute tersebut dari pelaksanaannya 5 tahun lalu.

"Yang kritis itu selain frekuensi perjalanan, adalah waktu tempuh. Jangan sampai waktu tempuhnya lama dan mengganggu jadwal KRL Commuterline dan KA jarak jauh," imbuhnya.

Di sisi lain, Aditya menyebutkan, penambahan rute KA Bandara hingga ke Stasiun Bekasi belum akan berjalan dengan optimal jika dilakukan pada saat ini. Menurutnya, saat ini masih ada bottleneck pengaturan di lintasan antara Stasiun Jatinegara dan Stasiun Manggarai.

Selain itu, pemerintah juga tengah melakukan revitalisasi Stasiun Manggarai yang nantinya akan menjadi stasiun sentral. Aditya menyebutkan, hal ini akan mengurangi optimalisasi perjalanan seluruh moda, baik KRL commuterline, KA jarak jauh, maupun KA Bandara.

"Menurut saya penambahan rute ini baru akan berjalan optimal kalau double-double track dari Manggarai sampai Bekasi sudah selesai. Jika dijalankan sekarang, tingkat optimalisasinya akan berbeda," pungkasnya.

Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menyampaikan, pihaknya tengah mengupayakan untuk melakukan penyesuaian operasional, misalnya dengan menambah kereta-kereta bandara seperti di stasiun lainnya.

“Contoh Bekasi seperti arahan Pak Menhub [Budi Karya Sumadi] kemarin. Ini sedang kita upayakan dengan cepat dan mudah-mudahan nanti bisa terealisasi dengan cepat,” kata Anne.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk bersepakat menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Pembangunan, Penyerahan, Pengoperasian, Perawatan dan Pengusahaan Stasiun Baru di KM 36+700 s.d KM 37+200 antara Cicayur – Parung Panjang – Cilejit Lintas Tanah Abang – Merak Desa Jatake Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang.

Penandatanganan PKS tersebut dilakukan oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI Jeffrie N. Korompis dan Siswanto Adisaputro selaku Kuasa Direksi BSD. Penandatangan juga disaksikan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Danto Restyawan, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, dan Direktur Utama BSD Petrus Kusuma di Hotel Grand Hyatt Jakarta.

PKS ini dimaksudkan sebagai tindak lanjut perjanjian rencana pembangunan dan sebagai pedoman pelaksanaan proyek. Adapun ruang lingkup perjanjian tersebut terdiri dari pembangunan, penyerahan, pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan stasiun baru.

Stasiun baru tersebut dibangun di Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang dan terletak di antara Stasiun Cicayur dan Stasiun Parung Panjang sebelum Stasuin Cilejit. Dibangun di atas lahan seluas 2.806 m2, stasiun ini akan memiliki 3 lantai. Dilengkapi fasilitas pendukung kenyamanan pelayanan sesuai standar pelayanan, dilengkapi dengan eskalator, lift, area komersial, perparkiran sepeda, motor, dan mobil serta fasilitas integrasi moda lanjutan.

Pembangunan stasiun juga dilakukan beriringan dengan pembangunan pemukiman oleh BSD di kawasan tersebut. Pembangunan stasiun baru tersebut direncanakan akan dimulai konstruksinya pada Maret 2021 dengan target penyelesaian selama 1,5 tahun.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Danto Restyawan mengatakan mobilitas masyarakat perlu diimbangi oleh prasarana dan sarana yang memadai. Oleh karena itu pihaknya menyambut baik kesepakatan ini dimana akan dibangun stasiun baru.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada BSD dan KAI yang menginisiasi rencana pembangunan stasiun baru ini. Hal ini dapat menjadi role model kontribusi investasi badan perusahaan dan kerja sama seluruh stakeholder dalam rangka mewujudkan pembangunan bersama perkeretaapian,” ujar Danto Restyawan.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan kolaborasi BUMN dan swasta ini untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Tangerang yang hendak beraktivitas ke DKI Jakarta menggunakan transportasi KRL yang dikenal murah, cepat, aman, dan nyaman.

“Kerja sama ini merupakan wujud keterlibatan aktif sektor swasta dan BUMN dalam pembangunan infrastruktur untuk melayani masyarakat tanpa membebani APBN. Semoga kerjasama ini bisa menjadi pilot project Swasta dan BUMN dalam membangun perekonomian nasional,” ujar Didiek.

Didiek mengatakan, ke depan pihaknya akan mengembangkan stasiun ini menjadi stasiun yang terintegrasi dengan moda-moda yang lain dan menjadi pengembangan kawasan yang modern di wilayah ini.

Hal ini sesuai dengan visi KAI yaitu menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia

Sementara Siswanto Adisaputro selaku Kuasa Direksi BSD berharap dengan dibangunnya stasiun baru di Desa Jatake ini pihaknya dapat memenuhi kebutuhan transportasi umum masyarakat BSD dan sekitarnya yang mana terdapat pengembangan perumahan dan kota mandiri skala besar.

“Kegiatan hari ini semoga dapat berjalan dengan lancar dan diselesaikan dengan baik sehingga dapat diwujudkan sistem transportasi, infrastruktur, manajemen transportasi yang baik. Sehingga akan terwujud kota yang terintegrasi antara area hunian, area komersial, dan transportasi massal yang berorientasi TOD,” ujar Siswanto.

Stasiun Jatake akan dilayani KRL rute Tanah Abang, Serpong, Parung Panjang, Cilejit, Maja, dan Rangkasbitung.

Saat ini terdapat 218 perjalanan KRL perhari untuk lintas Tanahabang – Rangkasbitung dengan rata-rata volume pengguna KRL per hari sebanyak 80 ribu pengguna. Dengan adanya stasiun baru tersebut, diharapkan jumlah pengguna KRL yang terlayani akan semakin meningkat.

Saat ini, Di Stasiun Pondok Ranji saja yang melayani KRL rute Tanah Abang, Serpong, Parung Panjang, Cilejit, Maja dan Rangkasbitung dengan rata-rata volume penumpang harian sebanyak 3.546 penumpang per hari pada masa PSBB Transisi. Pada masa normal, jumlahnya mencapai rata-rata 10.892 penumpang per hari.

Sejarah Pembangunan Stasiun Indro

Pada September 2016, Stasiun Indro kembali diaktifkan untuk melayani keberangkatan kereta api peti kemas.

Namun, pengoperasian kereta api ini dihentikan sejak April 2017, karena ada tunggakan pembayaran dari pengelola jasa angkutan peti kemas kepada PT KAI.

Kemudian pada Februari 2021, Stasiun Indro kembali melayani penumpang dengan mengoperasikan kereta api komuter dengan tujuan Sidoarjo.

Adanya layanan ini untuk memfasilitasi mobilitas pekerja dan masyarakat di sekitar kawasan industri Gresik.

Setelah itu, pada Oktober 2021, dilakukan uji coba KA kontainer menuju Stasiun Indro, yang akhirnya secara resmi beroperasi kembali hingga sekarang.

Dengan jadwal perjalanan setiap dua hari sekali, angkutan peti kemas dari stasiun ini diaktifkan kembali setelah mati suri selama 4 tahun.

Namun, perjalanan kembali dihentikan sementara pada April 2022, sebab ada perbaikan yang perlu dilakukan pada emplasemen yang rusak.

Lalu pada April 2022, jadwal kereta api komuter di Stasiun Indro ditambahkan, sehingga kini terdapat tiga kali kedatangan dan keberangkatan dalam sehari.