Sdn 1 Komet Banjarbaru
SDN 4 Komet Banjarbaru dikenal dengan lingkungan belajar yang bersih, nyaman, dan mendukung perkembangan siswa. Sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri, komitmen terhadap kelestarian lingkungan menjadikan sekolah ini tempat yang menyenangkan untuk belajar.
Sekolah ini telah meraih berbagai penghargaan, termasuk:
Dengan berbagai fasilitas dan prestasi tersebut, kami berkomitmen untuk mendukung tumbuh kembang siswa secara optimal, baik akademik maupun non-akademik.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tahun ajaran 2024/2025 telah dimulai pada Senin (7/7/2024). Meski demikian sejumlah sekolah di Banjarbaru masih membuka pendaftaran siswa baru. Seperti halnya di SDN 4 Komet pada Selasa (9/7/2024) siang.
Sekolah ini masih berupaya memenuhi kuota murid baru.
Diungkapkan Kepala SDN 4 Komet Rusmaniah, tahun ini pihaknya menerima dua rombongan belajar (Rombel). Masing-masing berjumlah 28 siswa. Namun sampai hari pertama masuk sekolah kuota tersebut belum terpenuhi.
“Murid yang masuk baru 23 anak. Kalau dihitung-hitung masih kurang satu Rombel,” katanya.
Meski berada di tengah perkotaan, SDN 4 Komet dapat dikatakan cukup kesulitan menjaring murid baru.
Hal itu disebabkan SDN 4 Komet bersebelahan dengan SDN 2 Komet, yang notabenenya menjadi pilihan utama murid baru.
“Tidak bisa dipungkiri, SDN 2 Komet sudah punya nama terlebih dulu dari sekolah kami,” ujarnya.
Selain faktor sekolah yang besebelahan, menurut Rusmaniah, permukiman sekitar minim anak usia sekolah dasar. Makanya banyak muridnya yang berada dari wilayah yang jauh dari sekolah.
“Ada yang rumahnya di Lianganggang, ada juga yang di Cempaka. Jadi mereka berangkat sekolah, sekalian ikut orangtuanya yang kebetulan kerja di sekitar sini,” jelasnya.
Diungkapkan Rusmaniah, penerimaan murid baru di sekolahnya berlangsung hingga 22 Juli 2024.
“Masih menerima sampai dua pekan kedepan. Biasanya ada saja yang masuk belakangan,” ucapnya.
Dikonfirmasi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo tidak menampik hal tersebut.
Minimnya murid baru di SDN 4 Komet telah ia perhitungkan. Ia berencana menggabungkannya dengan sekolah lain.
Ada pun lokasi SDN 4 Komet ditawarkan untuk dijadikan SMAN.
“Untuk mengakomodasi kekurangan SMAN. Saat ini di Banjarbaru hanya ada lima. Jadi saat PPDB SMAN selalu ada gesekan-geseskan,” ujarnya.
Disdik Banjarbaru sudah bersurat ke Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan yang membawahi SMAN.
“Memang kewengan Pemprov, tapi kami sudah tawarkan lahan SDN 4 Komet untuk dibangunkan SMA baru,” ungkapnya. Diharapkanya, tawaran tersebut bisa diakomodasi pada 2025. (mel)
SD terbaik di Banjarbaru bukan sekadar motivasi, tapi komitmen kami untuk mendukung potensi luar biasa setiap anak. Dengan fasilitas lengkap, guru profesional, dan pendekatan berorientasi pada karakter, kami hadir untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.
Sebagai SD terdekat di area Komet, Banjarbaru Utara, kami menawarkan pendidikan berkualitas dengan lokasi strategis. Akses yang mudah menjadikan kami pilihan ideal untuk kenyamanan dan efisiensi waktu bagi keluarga Anda.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Sự an toàn bắt đầu từ việc nắm được cách nhà phát triển thu thập và chia sẻ dữ liệu của bạn. Các biện pháp bảo vệ quyền riêng tư và bảo mật dữ liệu có thể thay đổi tuỳ theo cách sử dụng, khu vực và độ tuổi. Nhà phát triển đã cung cấp thông tin này và có thể sẽ cập nhật theo thời gian.
Không chia sẻ dữ liệu với bên thứ ba
về cách nhà phát triển khai báo thông tin về hoạt động chia sẻ dữ liệu
Không thu thập dữ liệu nào
về cách nhà phát triển khai báo thông tin về hoạt động thu thập dữ liệu
Dữ liệu được mã hóa trong khi chuyển
Bạn có thể yêu cầu xóa dữ liệu
Komet de'uyito-yito benda langit u heliliya to matahari wolo garis edar u berbentuk lonjong, parabolis, atau hiperbolis.[1]
Istilah "komet" berasal londo bahasa Yunani, kometes (κομήτης) u berarti "rambut panjang".[2] Istilah uwewo liyo uwito bintang berekor yang tidak tidak tepat sababu komet sama sekali bukan bintang. Ta'u lo Jawa polelea ma'o sebagai lintang kemukus sababu memiliki ekor mirip 'kukus' mealo berdebu. Di samping itu, ekornya juga mirip buah kemukus yang dikeringkan.[3]
Komet terbentuk londo es wau debu.[4] Komet terdiri dari kumpulan debu wau gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari.[1] Wonu tiyo membidu to Matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas wau ekor.[4] Komet olo mo heheliliya to Matahari, sehingga termasuk to delomo olo sistem tata surya.[5] Komet botiya merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda.[5] Panjang "ekor" komet botia dapat mencapai jutaan km.[2] Woluo olo komet menempuh jarak molamingo da'a to diluaari angkasa daripada planet.[6] Beberapa komet mopohunawa olo ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari.[6]
Komet botiya hepobilohe ma'i wanu tiyo molamingo ode matahari, bagian yang pertama kali bilohe uwito inti komet. Komet botia merupakan benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) wau debu yang membeku.[2]
Komet olo debo polele'a mai juga disebut dengan bintang berekor. Komet memiliki orbit mealo lintasan u berbentuk elips, lebih lonjong wau panjang daripada orbit planet. Komet botia olo merupakan benda angkasa layito lapisan batu yang terlihat mempunyai tilango sababu liyo woluo gesekan-gesekan atom-atom di udara.[3]
Selama berabad-abad, kemunculan sebuah komet dipercaya sebagai suatu pertanda akan datangnya sebuah malapetaka besar. Penampakan sebuah komet dan sesekali pula pergerakannya dicatat secara akurat.uyito-yito fenomena atmosfer, sejenis madelo uap air yang berasal dari permukaan Bumi. Pandangan ini sempat diterima secara meluas hingga pada abad XVI, saat Tycho Brahe memaparkan pandangannya bahwa komet tidak hanya sebuah fenomena alam, tetapi diyakini sebagai sebuah benda angkasa yang letaknya dari bumi lebih jauh daripada Bulan.[6]
Seabad kemudian, Isaac Newton hepobalajariya sebuah metode untuk menghitung orbit dari tuwawu komet berdasarkan lintasan yang dapat pibilohe mola di angkasa. Newton menentukan bahwa komet woloa mao pada bulan Desember 1680 mengikuti orbit parabola yang sangat panjang. Edmond Halley, seorang ilmuwan yang hidup sezaman dengan Newton menemukan bahwa orbit dari komet yang pernah muncul pada tahun 1531, 1607, wau 1682 uwito hampir identik. Penemuan ini membawanya kepada suatu kesimpulan bahwa ketiga penampakan tersebut melibatkan komet yang sama. Lapatao tiyo kemudian meramalkan bahwa komet tersebut akan muncul lagi pada tahun 1758. Sayang, usianya tidak cukup panjang untuk mowali menyaksikan kebenaran ramalannya itu. Penampakan komet tersebut–yang kemudian dinamai komet Halley–ternyata telah tercatat sebanyak 20 kali sejak tahun 239 SM. Penampakannya yang terakhir adalah pada tahun 1985-1986.[1]
Komet botiya yang baru ditemukan biasanya diberi nama menurut tahun penemuannya ditambah sebuah huruf yang mengindikasikan urutan penampakan komet itu pada tahun saat komet tersebut ditemukan. Saat tanggal waktu komet mencapai titik perihelion dapat diketahui, komet itu segera dinamai menurut angka tahun kalender saat itu dikuti dengan angka Romawi yang menunjukkan urutan kronologis perlintasan pada perihelion pada tahun itu (misalnya, 1882 II). Beberapa komet dinamai menurut nama penemunya, misalnya komet Halley; juga komet Hale-Bopp yang dinamai menurut nama dua orang astronom amatir yang melaporkan penampakannya pada malam yang sama pada tahun 1995.[2]
Komet berasal londo awan Oort hemo dudutu ma'o ode sistem tata surya. Awan Oort berisi triliunan komet. Seiring berjalannya wakutu oliyo, komet-komet botiye berpisah londo awan wau terlempar ke matahari. Inti komet botia terletak di pusat, terbuat dari gas wolo olo debu batuan wau merupakan benda padat yang stabil. To saati botia komet ma mmembidu matahari, sebagian materi tersebut terlempar dari permukaan inti komet.[1]